Wednesday, May 8, 2013

Papan Kontrol Penetasan


Begini seharusnya papan control untuk penetasan (?)
Jam
Pembalikan
Suhu
Kelembaban
Jam
Pembalikan
Suhu
Kelembaban
1



13



2



14



3



15




4



16



5



17



6



18



7



19



8



20



9



21



10



22



11



23



12



24




Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, 
Ketika kita mengalami kegagalan yang jelas-jelas akibat keteledoran kita, maka biasanya kita baru berfikir bagaimana caranya supaya kita tidak menbgulangi keteledoran serupa.
Nah, ini hasilnya … kira-kira bisa direalisir ngak ya?
Idenya begini, kita buat semacam table pada plastic atau sepotong lembaran yang bisa ditulisi dengan spidol white board, sehingga bisa dihapus lagi. Lalu kita bikin table seperti contoh di atas. Kolom “Jam” menunjukkan angka 1 sampai 24, katakanlah pengawasan ini kita lakukan setiap jam selama 24 jam terus menerus.
Siapa yang mengerjakannya? Makanya dibuat table supaya setiap orang yang ada di rumah bisa melakukannya, dan dia mencatat apa yang dilakukannya pada table tersebut. Memang tidak mungkin dilakukan setiap jam selama 24 jam, paling tidak katakanlah kalau kita bangun pagi jam 5, maka jam 5 itulah kita lakukan pembalikan telur pertama, control suhu, dan control kelembaban. Setelah itu dilakukan maka kita tulis pada table tanda contreng (√) pada kolom pembalikan, angka misalnya 38 pada kolom suhu, dan 60 pada kolom kelembaban. Artinya pada jam 5 pagi telur sudah dibalik, suhu normal, dan kelembaba normal. Begitu terus dilakukan setiap jam. Dengan asumsi, kalaupun kita lupa, tertinggal 1 jam sampai 2 jam misalnya, masih cukup aman. Kalau kita lupa atau tidak sempat, masih ada orang lain yang bisa melakukannya. Selama kita masih terjaga, kita masih bisa melakukan pembalikan dan control suhu serta kelembaban, katakanlah terakhir jam 12 malam, maka padan jam 24 itulah kita lakukan pembalikan dan kontrol terakhir.
Kalau ternyata suhu tidak ideal (dibawah 37C), periksa lampu pijar … mungkin salah satu  mati. Maka sebaiknya kita selalu punya cadangan lampu pijar sesuai dengan yang dibutuhkan. Kala kelembaban yang turun dibawah 60, periksa bak air dalam incubator – kalau kosong atau kurang segera di isi atau ditambah.
Realisasinya … Pada awal-awal pengetrapan memang masih sering lupa, tapi setelah terbiasa bisa juga dikerjakan. Kalaupun terjadi bolong-bolong satu dua kali, masih aman.  
Atau barangkali ada cara yang lebih praktis ??? Ditunggu komentarnya.

No comments:

Post a Comment