Sahabat saung ayam hias Bogor, mengetes
fertilitas telur adalah suatu hal yang perlu dilakukan. Hal ini diperlukan
untuk menentukan jumlah telur yang fertile untuk terus ditetaskan dan yang tidak fertile harus disingkirkan
karena tidak akan menetas. Tes fertilitas semacam ini tidak akan mempengaruhi
perkembangan embrio telur, malah sebaliknya kita akan tahu seberapa normal
perkembangan embrio didalam telur tersebut telah berkembang atau bertunas.
Segi yang lain, dengan tes fertilitas kita bisa
mengetahui dari ayam yang mana saja telur-telur infertile itu berasal, dan aapa
penyebabnya? Oleh karena itu sebaiknya setiap telur ditandai dengan pinsil
supaya kita tahu dari mana asal telur tersebut.
Alat untuk melihat fertilitas telur disebut teropong telur atau tester atau candler. Alat ini mudah dibuat dengan cara menempatkan bohlam lampu dalam sebuah kotak atau silender yang dapat terbuat dari segala macam jenis baik kayu ataupun pralon 3 inch..
Cara membuatnya adalah dengan memotong pralon 3 inch sepanjang 20 cm dan menutup kedua ujungnya dengan kayu yang dibuat melingkar mengikuti pralon dan kemudian di mur. Bagian dalam diberikan fitting lampu dan sebuah bohlam lampu yang cukup terang (missal : 40 watt) dan satu ujung bagian atasnya pada bagian tengahnya diberikan lubang sebesar 2/5 besar diameter telur rata rata atau sekitar 2 cm.
Penggunaannya adalah dengan menyalakan bohlam lampu dan melalui lubang yang ada (pada bagian atasnya) diletakkan telur yang akan dilihat dengan cara menempelkan bagian bawah telur (bagian yang lebih tajam dari telur) ke lubang dan melihat perkembangan yang ada di dalam telur. Cara yang paling baik adalah dengan menggunakan alat ini pada ruangan yang gelap sehingga bagian dalam telur yang terkena bias cahaya lampu dapat lebih jelas terlihat.
Pengetesan bisa dilakukan pada hari ke-5 sampai hari ke-7 setelah di tempatkan dalam incubator. Telur dengan kulit yang putih seperti telur ayam kampung akan lebih mudah dilihat daripada telur negri atau yang warna kulitnya coklat atau warna lainnya.
Pada saat test fertilitas, maka hanya telur yang ada bintik hitam dan jalur jalur darah yang halus yang akan terus di tetaskan. Singkirkan telur telur yang tidak ada pita darahnya, tidak ada perubahan (tetap tidak ada perkembangan), ada blok kehitaman karena mati atau seperti contoh pada gambar berikut
Apabila karena kurang pengalaman atau karena
ragu ragu, dan memang perkembangan embrio kadang tidak terlihat jelas di bagian
pinggir telur karena perkembangannya ada di tengah telur. Keadaan ini akan
tampak seakan akan telur tidak berkembang tetpi nyatanya berkembang dengan
baik. Sebaiknya kita kembalikan telur telur tersebut kedalam incubator dan test
kembali pada hari ke 10 atau 14. Jika ternyata berkembang maka telur terus di
tetaskan tetapi bila tidak maka harus dibuang.
Demikian
semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment