BI (bukan bang Iding, tapi Bank
Indonesia) menyebutkan, jumlah uang yang beredar di dalam negeri selalu
meningkat setiap tahun. Data BI menunjukkan, jumlah uang yang diedarkan (UYD)
hingga Mei 2013 telah mencapai Rp 403 triliun…..
Uang sebanyak itu, katanya belum meliputi uang yang beredar di
daerah-daerah terpencil dan perbatasan yang sulit terjangkau. Kalau penyebaran
uang menajngkau daerah-daerah tersebut, maka jumlahnya akan akan naik lagi. Jadi,
katanya, uang yang beredar di pulau terluar, kadang-kadang uang yang sudah
ditarik karena tidak pernah dapat pasokan baru.
Jumlah uang yang ditarik dan dimusnahkan oleh BI, lanjut Ronald,
telah mencapai rasio 30 persen dari total bilyet (lembar cetakan uang yang
belum dipotong) yang beredar. Dan tahuklah anda, dari total uang yang
dimusnahkan, paling banyak adalah dari pecahan di bawah Rp 20.000. Kenapa? Karena
lembaran-lembaran uang inilah (mulai dari seribuan sampai duapuluhribuan) yang
paling sering beredar diantara kita. Sehingga rata-rata tampilan mereka lebih
kusam dan kotor dibanding saudaranya yang lima puluh ribuan dan seratus ribuan …
Malah katanya, yang paling banyak
dimusnahkan itu uang duaribuan. Ya wajar kalau di kota Bogor, uang duaribuan
adalah seharga dengan tariff angkot dalam kota. Maka setiap pagi uang duaribuan
banyak beredar…
Lalu ….
Dari sekian banyak yang
beredar itu … berapa banyakkah yang beredar di sekitar anda ?
No comments:
Post a Comment