Oleh Administrator
|
Rabu, 26 Juni 2013 14:22
|
Promosi berbagai inovasi peternakan ramah
lingkungan, serta dalam rangka merumuskan kebijakan strategis dan langkah
operasional dalam mendukung swasembada daging, telah dilakukan Badan Litbang
Pertanian dengan menyelenggarakan Ekspose dan Seminar Nasional Inovasi
Peternakan Ramah Lingkungan pada tanggal 19-20 Juni 2012 di Kebun Percobaan
(KP) Gowa Sulawesi Selatan. Pembukaan dilakukan oleh Gubernur Sulawesi
Selatan yang diwakili oleh Kepala Balitbangda Sulawesi Selatan. Dalam
sambutannya Gubernur Sulsel memberikan apresiasi yang tinggi atas
terselenggaranya ekspose dan seminar nasional peternakan yang dikaitkan
dengan isu lingkungan, topik yang diangkat sangat relevan dengan semangat
menuju Go Green Indonesia. Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan berharap
launching KP Gowa sebagai Breeding Center ternak sapi untuk Indonesia Wilayah
Timur dapat segera dipercepat mengingat letak yang cukup strategis serta
agrosistem Provinsi Sulsel sangat mendukung didalam penyediaan ternak
khususnya sapi potong di Indonesia.
Sementara itu dalam salah satu sambutan
Kepala BBP2TP Dr. Agung Hendriadi, M.Eng menyampaikan bahwa kegiatan ini
diselenggarakan dengan semangat yang tertuang dalam tagline Badan Litbang
Pertanian yakni Science . Innovation . Networks. kegiatan ekspose dan seminar
nasional inovasi peternakan ramah lingkungan selain mengangkat isu global
juga mensinergikan berbagai lembaga baik pemerintahan maupun non pemerintahan
termasuk perguruan tinggi. Peserta yang hadir dalam ekspose kali ini
diperkirakan 1.000 orang yang berasal dari lingkup Badan Litbang Pertanian,
penyuluh dari lingkup Bakorluh, SKPD Provinsi, petani binaan lingkup SKPD
Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang Kaluku, Mahasiswa, STIP
Gowa, tokoh masyarakat dan petani, Kelompok Wanita Tani KRPL, dan SKPD
lingkup Pertanian Kabupaten/Kota. Adapun penyelenggaraan kegiatan Seminar
Nasional kali ini mengangkat tema Akselerasi Inovasi Peternakan Ramah
Lingkungan,
Kepala Badan Litbang Pertanian dalam
sambutannya yang disampaikan oleh Sekretaris Badan Litbang Pertanian, Dr.
Kasdi Subagyono, mengemukakan tentang komitmen kuat Badan Litbang Pertanian
dalam penciptaan inovasi berbasis lingkungan. Berbagai inovasi ramah
lingkungan yang telah dihasilkan untuk dimplementasikan di lapangan, seperti
konsep zero waste dalam pengembangan ternak yang dapat menghasilkan biogas,
energi listrik, pupuk organik. Peranan BPTP sebagai ujung tombak Badan
Litbang Pertanian di daerah memegang posisi strategis untuk bersinergi dengan
stake holder seperti Pemda, Swasta, Perguruan Tinggi untuk mereplikasi
inovasi teknologi yang telah dihasilkan.
Ekspose inovasi teknologi peternakan
menampilkan produk-produk teknologi seperti teknologi penampungan biogas,
pakan murah dari limbah pertanian, pengolahan limbah kotoran ternak menjadi
pupuk organik padat (POP) dan pupuk organik cair (POC), pembuatan
mikroorganisme lokal (MOL), teknologi pembuatan pestisida nabati, dan
pembuatan jamu ternak. Sementara untuk memudahkan petani dalam melihat
inovasi suatu teknologi dilakukan peragaan teknologi meliputi: Pola
pemeliharaan ternak sistem zero waste (ramah lingkungan), koleksi hijauan
makanan ternak, koleksi kebun buah dan sayuran organik, teknologi penggunaan
berbagai leguminosa lokal untuk ternak sapi, pembuatan biosuplemen tradisional
untuk ternak sapi, teknologi budidaya sayuran, dan teknologi budidaya tanaman
pangan (demplot tanaman jagung dan varietas padi lokal unggulan). Kegiatan
lain yang tidak kalah menarik adalah Inovasi pupuk organik padat dan cair,
pakan ternak dari limbah perkebunan kakao dan kelapa sawit, pembuatan pupuk
granular mini, dekomposer pembenah tanah M-Dec, pakan UMB, jamu ternak,
Probion, BioAvian, aneka vaksin ternak, dan lain sebagainya. Beberapa media
yang disediakan agar pengunjung lebih mudah didalam memahami inovasi
teknologi diantaranya melalui berbagai media seperti poster, banner, leaflet,
brosur, juknis maupun media elektronik (VCD).(jaslit-bpt).
|
Berbagi pengalaman seputar hobbi dan bisnis ayam hias. Kami juga menyediakan berbagai macam ayam hias berdasar pesanan. Sampaikan pesanan anda melalui 0857 7544 9239 / 0821 2211 1676. Alamat : Jl. Pahlawan Gg. al Falah no.39 rt.02/16 - Bondongan, Kota Bogor. 15 menit dari Kebun Raya Bogor.
Tuesday, May 27, 2014
Peternakan Ramah Lingkungan Semangat Menuju Go Green Indonesia
Monday, May 26, 2014
Sunday, May 25, 2014
ayam kampung organik
Sahabat Saung Ayam
Hias Bogor, setelah kita membahas ayam kampung super (kamper), kali ini kita
coba mengintip … apa sih yang dimaksud dengan ayam Kampung Organik?
Ternyata ayam kampung
organik tidak beda jauh dengan ayam kampung biasa. Yang membedakan
adalah cara memeliharanya. Mulai dari telur menetas hingga proses pemasaran
semua proses dan cara budidayanya adalah organik. Dikatakan organik karena
semua proses budidaya ayam tidak menggunakan bahan kima atau obat-obatan yang
berbahaya. Sehingga ayam organik sangat rendah lemak, maka cocok untuk anda
yang ingin menikmati daging atau karkas ayam dan telur tanpa meninggalkan cara
atau pola hidup yang sehat. Ayam kampung organik disebut juga pronic atau ayam
kampung probiotik organik.
Keunggulan Ayam Pronic atau Ayam Kampung
Organik
1. Serat karkas ayam kampung organik sangat
halus sehingga dapat diolah menjadi berbagai olahan yang beraneka ragam
2. Kadar protein sangat tinggi hingga 70%
lebih tinggi dari ayam kampung biasa yang hanya sekitar 30%
3. Hasil karkas lebih gurih karena ayam
mengkonsumsi bahan biotik dan bebas residu
4. Sangat cocok untuk orang yang menderita
penyakit autis
5. Kadar lemak rendah hingga 9%
6. Dari hasil lab. bebas kandungan zat-zat
berbahaya seperti : Salmonella thyposa, E-coli, pestisida, zat logam dan
lain-lain.
7. Karkas dan telur aman dikonsumsi karena
penggunaan herbal dan tanpa bahan kimia berbahaya
Ciri-ciri ayam kampung organik
1. Karkas lebih berwarna kemerah-merahan dan
tidak putih
2. Serat lebih kencang dan tidak lembek
3. Lendir karkas hampir tidak ada
4. Pada bagian dada (bila dibuka) akan tampak
lebih cerah dan tidak hambar saat dimasak
Dari sumber yang lain dikatakan bahwa, daging
ayam kampung organik dihasilkan dari budidaya ayam kampung dengan metode pengembangbiakan
dilepas bebas di alam.
Selain rasanya yang lebih gurih, daging ayam
kampung organik lebih tinggi kadar proteinnya, namun rendah lemak. Daging ayam
kampung organik bebas kandungan zat-zat berbahaya karena budidayanya yang
menempatkan pengembangbiakannya di alam bebas sehingga ayam mengkonsumsi jenis
pakan yang tersedia di alam. Lewat nutrisi alami yang terbentuk secara alami
dari daging ayam tersebut, daging ayam organik diyakini sebagai pengobatan
penyakit autis
Adapun ciri-ciri ayam organic adalah, 1. Warna daging
memiliki warna putih keabuan dan cerah, warna kulit ayam putih
kekuningan-kuningan dan bersih. 2. Tekstur daging terasa lembut, elastis dan
tidak lengket jika disentuh 3. Aroma daging tidak menyengat, tidak berbau amis,
dan tidak berbau busuk.
Daging ayam kampung organic yang
disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-4 derajat celcius mampu mempertahankan
cita rasanya hingga 5 hari penyimpanan. Jika sebelumnya disimpan dalam lemari
es, diamkan daging selama kurang lebih satu jam untuk mencairkan es yang
menempel pada daging, kemudian cuci daging ayam dengan air sampai bersih,
usahakan menggunakan air yang mengalir agar kotoran langsung terbuang. Daging
ayam yang akan diolah menjadi masakan ayam jenis apapun harus dipastikan
dimasak dalam keadaan matang sempurna, yaitu diatas suhu 80 derajat celcius, dimana
virus flu burung telah mati dalam keadaan suhu tersebut sehingga aman untuk
dikonsumsi. Jaga suhu api di 150-170 derajat celcius untuk menghasilkan
kenikmatan daging ayam yang sempurna
Demikkian Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, sekedar untuk menambah pengetahuan kita semua, semoga bermanfaat.
Saturday, May 24, 2014
Ayam
kampung super
Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, tulisan ini saya kutip sebuah sumber
yang saya baca, sebagai satu tulisan sederhana sekedar untuk menambah pengetahuan. Untuk mengetahui lebih mendalam silahkan anda
klik pada : http://omkicau.com/2013/01/10/bagaimana-mencetak-ayam-kampung-super/
Ayam kampung super berbeda
dari ayam kampung biasa, ayam jenis ini memiliki laju pertumbuhan yang lebih
cepat, sehingga bisa dipanen pada umur 50 – 60 hari, dengan bobot badan sekitar
0,8 – 1,0 kg / ekor, sesuai dengan bobot yang diinginkan restoran.
Seperti apakah sebenarnya yang
disebut ayam kampung super? Ayam kampung super adalah ayam hasil persilangan
antara ayam kampung biasa, ayam cemani, ayam kedu, ayam pelung, ayam nunukan,
bahkan ayam bangkok. Tetapi pasti menggunakan ayam ras pedaging atau petelur,
untuk mendongkrak performa pertumbuhan keturunannya.
Berbagai cara pembibit “mencetak” ayam kampung super, Salah satu
cara terpopular adalah dengan melakukan
persilangan berjenjang dengan menggunakan 3 bahan: ayam kedu, Rhode Island Red,
dan White Leghorn. Dua jenis ayam yang disebut terakhir merupakan tipe ayam ras
petelur.
Ayam Rhode Island Red Jantan
Rhode Island Red dan White
Leghorn yang selama ini digunakan pembibit ayam kamper sesungguhnya hanya final stock, atau DOC yang dipelihara sampai besar. Final stcok pasti bersifat heterozigot.
Begitu pula dengan ayam kedu, yang hingga kini belum dilakukan pemurnian galur
sehingga selalu heterozigot.
Sebagian
pembibit ayam kampung super hanya menggunakan dua bahan saja, yaitu betina ayam
kampung dan pejantan ayam ras pedaging (broiler). Jenis ayam pedaging yang
bagus dijadikan bahan antara lain Hybro dan Arbor Acres. Sama seperti
penjelasan sebelumnya, masyarakat awam hanya bisa memperoleh ayam ras pedaging
dalam bentuk final stock saja.
Cara ini memang
lebih praktis, karena hanya menggunakan dua bahan, tetapi kelemahannya makin
banyak. Misalnya warna bulunya dominan putih, bahkan lebih banyak dibandingkan
dengan model pertama, dan hanya diselingi beberapa warna hitam pada individu
lainnya.
Dengan kata
lain, ayam kampong super, bukanlah ayam kampong “asli”, karena dalam
persilangannya hamper semua menggunakan ayam ras untuk meningkatkan bobot badan
atau performa bertelurnya, sesuai dengan tujuan si pembibit.
Demikianlah sekedar
informasi yang saya sajikan ke hadapan anda sekalian …
Cara Cepat memperbesar DOC ayam kampung super
Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, kali ini saya kopi kan sebuah tulisan tentang ayam kampung super, dari sumber yang dapat anda klik di akhir tulisan in, silahkan menyimaknya :
Nah,
berikut ini saya akan memberikan tips untuk anda cara cepat membesarkan anak
ayam kampung super dengan citarasa daging mendekati atau bahkan mirip dengan
ayam kampung lokal. Ini dia…
1. bibit ayam kampung yang kita pelihara haruslah ayam kampung super yang cepat
besar, seperti yang saya punya contohnya. Supaya perttumbuhan cepat dan
bisa dipacu
2. usahakan kandang yang digunakan sistem umbaran, jangan di kandang batere.
Lebih baik lagi, alasnya tanah sehingga ayam bebas berkeliaran dan dalam
kandang tersebut buatlah tangkringan ayam dari kayu atau bambu, kan ayam suka
lompat, loncat dan nagkring, ini akan melatih otot ayam sehingga relatif kekar.
3. nah ini yang terpenting, rekayasa ransum. Maksud saya begini, tidak
usah pake teori yang canggih-canggih. Kita tau kalo supaya ayam cepat
besar, intinya ransum harus mengandung protein tinggi. Nah, protein ini bisa
dicari dengan pakan pabrik (mis BR 1), atau kalo di desa saya “amis-amisan”
dari ikan atau yuyu, keong atau tepung ikan. Untuk praktisnya, saya
mending beli BR 1. Komposisi ransum yang saya gunakan adalah :
- anak ayam umur 0 – 25 hari = 100 % BR 1. Pada umur ini jangan lupa,
beri lampu/penerangan, selain supaya hangat juga bisa makan di malam hari.
Dan juga air minum diberi rebusan sayuran, contoh daun pepaya atau
temu-temuan untuk menjaga kesehatan tubuh, anti cacing dan menjaga nafsu makan.
- umur 25 hr – 2 bulan = 30 % BR 1 : 30 % jagung giling halus : 40 % dedak padi
halus. Pada umur ini lampu sudah bisa dikurangi bertahap.
- umur 2 bulan keatas = 20 % konsentrat daging : 30 % jagung : 40 % dedak padi
: 5 – 10 % sayuran. (konsentrat bisa diganti tepung ikan/amis-amisan).
Saya biasa menambahkan sayuran untuk suplemen vitamin, mineral atau
serat. Sayuran/daun-daunan yang sering saya campurkan pada ransum adalah
daun pepaya, daun singkong, daun “gudal meled” atau lengko, dan daun temu
ireng. Pada prinsipnya jenis daun yang berstruktur agak lunak bisa
digunakan. Pemberian sayuran pada ayam tentu saja harus dirajang atau
diiris-iris dulu, kemudian kalau bisa direbus atau langsung dicampur ke ransum.
Oya, saya lebih suka menggunakan pakan basah. Nah, dengan cara
diatas, alhamdulillah selain ayam kampung cepat pertumbuhannya, juga sehat dan
sejauh ini citarasanya seperti ayam kampung biasa. Bobot ayam kampung
super dengan ransum seperti kira-kira umur 2,5 – 3 bulan mencapai 1 kg-an lebih
lah, walau ada yang kurang, ada yang lebih juga, dengan syarat ayam sehat,
makanan teratur dan kandang mendapat cukup sinar matahari.
Sebenarnya komposisi pakan diatas, bisa diotak-atik sendiri. Pada
prinsipnya penambahan protein yang cukup signifikan akan berdampak pada
cepatnya pertumbuhan ayam. Saya menghindari 100 % pakan jadi dari
pabrik, karena nanti pasti dagingnya lembek, walaupun pertumbuhaannya pesat.
Oya, saya juga sering menambahkan pada pakan, yaitu singkong, talas maupun ubi.
Semua ini saya lakukan agar ayam kenyang dan yang penting struktur
dagingnya yang pasti kenyal karena makannya beragam. Untuk ayam dewasa
menghabiskan kira-kira pakan 80 – 100 gram pakan, tergantung jenis ayam, umur,
dan jenis kelamin.
sumber :http://indramayudocayamkampungsuper.blogspot.com/p/cara-cepat-memperbesar-doc-ayam-kampung.html
1. bibit ayam kampung yang kita pelihara haruslah ayam kampung super yang cepat besar, seperti yang saya punya contohnya. Supaya perttumbuhan cepat dan bisa dipacu
2. usahakan kandang yang digunakan sistem umbaran, jangan di kandang batere. Lebih baik lagi, alasnya tanah sehingga ayam bebas berkeliaran dan dalam kandang tersebut buatlah tangkringan ayam dari kayu atau bambu, kan ayam suka lompat, loncat dan nagkring, ini akan melatih otot ayam sehingga relatif kekar.
3. nah ini yang terpenting, rekayasa ransum. Maksud saya begini, tidak usah pake teori yang canggih-canggih. Kita tau kalo supaya ayam cepat besar, intinya ransum harus mengandung protein tinggi. Nah, protein ini bisa dicari dengan pakan pabrik (mis BR 1), atau kalo di desa saya “amis-amisan” dari ikan atau yuyu, keong atau tepung ikan. Untuk praktisnya, saya mending beli BR 1. Komposisi ransum yang saya gunakan adalah :
- anak ayam umur 0 – 25 hari = 100 % BR 1. Pada umur ini jangan lupa, beri lampu/penerangan, selain supaya hangat juga bisa makan di malam hari. Dan juga air minum diberi rebusan sayuran, contoh daun pepaya atau temu-temuan untuk menjaga kesehatan tubuh, anti cacing dan menjaga nafsu makan.
- umur 25 hr – 2 bulan = 30 % BR 1 : 30 % jagung giling halus : 40 % dedak padi halus. Pada umur ini lampu sudah bisa dikurangi bertahap.
- umur 2 bulan keatas = 20 % konsentrat daging : 30 % jagung : 40 % dedak padi : 5 – 10 % sayuran. (konsentrat bisa diganti tepung ikan/amis-amisan). Saya biasa menambahkan sayuran untuk suplemen vitamin, mineral atau serat. Sayuran/daun-daunan yang sering saya campurkan pada ransum adalah daun pepaya, daun singkong, daun “gudal meled” atau lengko, dan daun temu ireng. Pada prinsipnya jenis daun yang berstruktur agak lunak bisa digunakan. Pemberian sayuran pada ayam tentu saja harus dirajang atau diiris-iris dulu, kemudian kalau bisa direbus atau langsung dicampur ke ransum. Oya, saya lebih suka menggunakan pakan basah. Nah, dengan cara diatas, alhamdulillah selain ayam kampung cepat pertumbuhannya, juga sehat dan sejauh ini citarasanya seperti ayam kampung biasa. Bobot ayam kampung super dengan ransum seperti kira-kira umur 2,5 – 3 bulan mencapai 1 kg-an lebih lah, walau ada yang kurang, ada yang lebih juga, dengan syarat ayam sehat, makanan teratur dan kandang mendapat cukup sinar matahari.
Sebenarnya komposisi pakan diatas, bisa diotak-atik sendiri. Pada prinsipnya penambahan protein yang cukup signifikan akan berdampak pada cepatnya pertumbuhan ayam. Saya menghindari 100 % pakan jadi dari pabrik, karena nanti pasti dagingnya lembek, walaupun pertumbuhaannya pesat. Oya, saya juga sering menambahkan pada pakan, yaitu singkong, talas maupun ubi. Semua ini saya lakukan agar ayam kenyang dan yang penting struktur dagingnya yang pasti kenyal karena makannya beragam. Untuk ayam dewasa menghabiskan kira-kira pakan 80 – 100 gram pakan, tergantung jenis ayam, umur, dan jenis kelamin.
Friday, May 23, 2014
ayo memelihara ayam kampung pedaging
Sahabat Saung
Ayam Hias Bogor, biasanya kita memelihara ayam kampung hanya
sebatas memelihara saja tanpa memperhatikan aspek-aspek keuntungan yang akan
didapat dari hasil beternak, dan kadangkala kita juga tidak tahu
cara memelihara ayam kampung yang baik. Nah bagaimana caranya memelihara ayam
kampung yang baik sehingga ternaknya tumbuh sehat dan menghasilkan uang. Barangkali artikel yang
saya kutip dari berbagai sumber ini bisa memberi inspirasi dan tambahan
pengetahuan untuk kita semua.
Mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif, yaitu diumbar sekenanya, dengan
sekedar ransum yang kita berikan, ke
sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, ini menyangkut kebiasaan
yang sudah mendarah daging di masyarakat kita.
Padahal untuk
memperoleh manfaat yang lebih baik tentu dibutuhkan pengetahuan dan kemauan
yang lebih. Dengan system semi intensif atau intensif kita akan mendapatkan
hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, untuk itu perlu kita perhatikan
hal-hal berikut :
1. Bibit
Konon kontribusi bibit terhadap keberhasilan suatu usaha peternakan mencapai 30%. Paling tidak ada 3 cara untuk memperoleh bibit, dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Singkatnya DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria antara lain, dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas pas pada hari ke-21. Bibit yang menetas lebih cepat atau lebih lambat, termasuk bibit yang tidak baik.
2. Pakan
Kontribusi pakan terhadap keberhasilan suatu usaha kira-kira sebesar 30%. Bahan pakan yang bisa kita berikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, dengan pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya.
1. Bibit
Konon kontribusi bibit terhadap keberhasilan suatu usaha peternakan mencapai 30%. Paling tidak ada 3 cara untuk memperoleh bibit, dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Singkatnya DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria antara lain, dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas pas pada hari ke-21. Bibit yang menetas lebih cepat atau lebih lambat, termasuk bibit yang tidak baik.
2. Pakan
Kontribusi pakan terhadap keberhasilan suatu usaha kira-kira sebesar 30%. Bahan pakan yang bisa kita berikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, dengan pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya.
Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika yang bisa kita dapatkan di poultry shop.
3. Perkandangan
Kandang yang baik, jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang. Lokasi bangunan kandang berada lebih tinggi, atau dibikin lebih tinggi dari lahan di sekitarnya.
Secara rutin kandang dan peralatannya harus disterilkan dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.
Tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, yang penting adalah daya tampung atau kapasitas kandang tiap meter persegi sebaiknya diisi 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.
Untuk tujuan pemeliharaan ayam pedaging, dengan masa panen umur 8 minggu, sebaiknya bentuk kandang adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dengan menggunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Perhatikan suhu kandang untuk starter tidak kurang dari 30-32°C. Adapun untuk fase finisher (umur 5-8 minggu) digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.
4. Manajemen Pemeliharaan
Kalau bibit dan pakan kontribusinya masing-masing adalah 30%, maka untuk manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Maka bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena itu, dilihat dari manajemen pemelihaaan, maka yang dianjurkan adalah menggunakan system semi intensif, atau system intensif.
Pada Sistem Semi
intensif, kita sediakan kandang dengan halaman berpagar, sehingga ayam masih
diberim tempat umbaran, ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi
tidak terlalu ketat. Sedangkan dengan system Intensifm ayam dikandangkan
seperti ayam ras, kontrol pakan dan kesehatan dilaksanakan dengan sangat ketat.
Model pemeliharaan secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit.
5. Pengendalian Penyakit
“Mencegah adalah lebih baik daripada mengobati”. Oleh karena itu, dalam pemeliharaan kita harus lebih focus kepada pencegahan. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain,
Memilih lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
Melakukan vaksinasi secara teratur
Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
Manajemen pemeliharaan yang baik
Kontrol terhadap kemungkinan masuknya binatang lain ke area kandang
6. Pemasaran
Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas).
7. Pengelolaan Produksi
Yang perlu diperhatikan di sini adalah, menjaga agar produksi yang kita hasilkan memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Untuk itu diperlukan adanya pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu, antara lain perlu adanya pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi yang perlu diingat adalah bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.
itulah hal-hal yang dapat saya sajikan pada tulisan kali ini, dengan mengutip dari berbagai sumber. Mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan kita dalam hal beternak.
Berapa Biaya yang Dibutuhkan untuk Mendapat Telur Ayam Kampung Segar Setiap Hari
Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, pada tulisan kali ini saya akan membahas masalah telur. Terutama dalam hal, mungkinkah kita memenuhi kebutuhan konsumsi telur di rumah kita, dengan ayam yang kita pelihara sendiri? Mari simak uraian berikut ini.
Setiap orang, setiap keluarga, setiap harinya pasti selalu menyediakan telur ayam di rumahnya. Jika persediaan telur sudah menipis maka ibu akan segera menambah persediaan, hampir bisa dipastikan di rumah kita selalu tersedia telur ayam untuk dikonsumsi.
Telur Ayam Ras
Dengan melimpahnya telur ayam ras, kita bisa memperoleh telur dengan mudah, kapan pun kita butuhkan, dengan harga terjangkau pula. di warung-warung terdekat, kita bisa memperoleh teklur ayam ras dengan mudah. Namun pernahkah kita berfikir untuk bisa menyediakan kebutuhan telur dari ayam peliharaan sendiri?
Untuk apa repot-repot? Pasti demikian jawabnya. Apalagi yang kita pelihara pasti ayam kampung. Telurnya kecil-kecil, tidak seperti telur ayam ras yang bisa kita peroleh dengan mudah di warung-warung. Memang demikian faktanya. Tapi siapapun jika ditanya, mana lebih baik antara telur ayam kamopung dengan telur ayam Ras? Silahkan anda jawab sendiri.
Mari kita coba hitung-hitungan sederhana, berapa biaya yang kita butuhkan untuk memperoleh sebutir telur ayam kampung. Hitungan ini diasumsikan kita memiliki 10 ekor ayam kampung betina yang sudah bertelur. Biaya pakan untuk 10 ekor ayam perhari katakanlah 1 kg pakan dengan harga Rp, 8.000,-. Produksi telur yg dihasilkan per hari adalah 50% = 5 butir perhari. Maka "harga" telur per butir, 8.000 / 5 = 1.600 rupiah.
Telur Ayam Kampung
Dengan catatan, kita mendapat telur segar setiap hari, dan kalau kita memang seneng memelihara ayam, kita pun mendapat kepuasan tersendiri tentunya. Tapi saya sarankan, jangan terlalu rumit perhitungannya, jangan terlalu menjelimet, nanti pusing sebndiri ...
Barangkali itung-itungan ini hanya buat anda yang senang memelihara ayam di rumah. Atau buat anda yang ingin mencoba kesenangan baru dengan memelihara ayam di rumah.... selamat mencoba.
Wednesday, May 21, 2014
Amankan Peternakan Dari Penyakit Ternak Dengan Biosekuriti
Sahabat Saung Ayam
Hias Bogor, pada kesempatan ini saya kutipkan selengkapnya satu tulisan tentang
Biosekuriti. Tulisan ini dimaksudkan untuk sekedar memberi gambaran betapa
pencegahan penyakit adalah lebih utama disbanding dengan pengobatan.
Walaupun tulisan ini
lebih ditujukan kepada Usaha Peternakan dengan skala besar, saya kira kita bisa
mengambil manfaat pengetahuan dari tulisan ini untuk bisa kita “terapkan”
seperlunya pada kandang kita masing-masing.
Untuk lebih jelasnya
silahkan simak tulisan di bawah ini :
Biosekuriti adalah
suatu konsep yang merupakan bagian integral dari suksesnya sistem produksi
peternakan unggas, khususnya petelur untuk mengurangi resiko dan kerugian dari
masuknya penyakit infeksius terhadap unggas maupun manusia (Payne, 2000).
Biosekuriti merupakan praktek manajemen dengan mengurangi potensi transmisi
perkembangan organisme seperti virus Avian Influenza dalam menyerang hewan dan
manusia.Biosekuriti terdiri dari dua elemen penting yaitu bio-kontaimen dan
bio-ekslusi. Bio-kontaimen adalah pencegahan terhadap datangnya virus
terinfeksi, sedangkan bio-ekslusi adalah menjaga supaya virus yang ada tidak
keluar atau menyebar (WHO, 2008).
Pengertian lainnya,
biosekuriti adalah suatu sistem untuk mencegah penyakit baik klinis maupun sub
klinis, termasuk penyakit-penyakit zoonosis. Biosekuriti merupakan sistem untuk
mengoptimalkan produksi unggas secara keseluruhan dan bagian dari kesejahteraan
hewan. Menurut Shulaw dan Bowman (2001), biosekuriti adalah semua aspek
manajemen yang diberlakukan untuk mencegah organism penyebab penyakit pada
unggas maupun penyakit zoonosis yang masuk dari luar peternakan. Menurut Dirjen
Peternakan (2007), biosekuriti adalah suatu tindakan yang merupakan pertahanan
pertama untuk pengendalian wabah dan dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan
kontak/ penularan dengan peternakan tertular dan penyebaran penyakit. Penerapan
biosekuriti pada seluruh sektor peternakan baik di industri perunggasan maupun
peternakan lainnya akan mengurangi resiko penyebaran mikroorganisme penyebab
penyakit yang mengancam sektor tersebut. Biosekuriti sangat penting untuk
mengendalikan dan mencegah berbagai penyakit yang mematikan. Biosekuriti dapat
digambarkan sebagai satu set program kerja dan prosedur yang akan mencegah atau
membatasi hidup dan penyabaran agen penyakit berbahaya di berbagai tempat
seperti peternakan, tempat penampungan hewan dan rumah potong hewan.
Program biosekuriti secara sederhana dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Area peternakan diberi pagar dengan satu pintu masuk untuk memudahkan kontrol lalu lintas
2. Rumah tempat tinggal, kandang unggas lainnya serta kandang hewan lain ditempatkan pada lokasi terpisah
3. Pembatasan secara ketat terhadap keluar masuk material (hewan/unggas, produk unggas, pakan,
kotoran unggas, alas kandang, sekam, rak telur) yang dapat membawa agen penyakit.
4. Pembatasan secara ketat keluar masuk orang/ tamu/pekerja dan kendaraan dari area peternakan maupun yang menuju area peternakan.
5. Setiap orang yang masuk atau keluar peternakan harus mencuci tangan dengan sabun atau desinfektan
6. Mencegah keluar masuknya tikus, serangga, burung liar atau unggas lain yang dapat berperan sebagai vector penyakit ke lokasi peternakan
7. Unggas dipisahkan berdasarkan spesiesnya
8. Tidak membawa unggas sakit atau bangkai unggas keluar dari area peternakan.
9. Unggas yang mati harus dikubur atau dibakar
10. Kotoran unggas harus diolah terlebih dahulu sebelum keluar dari area peternakan
11. Air hasil sisa pencucian langsung dialirkan keluar kandang secara terpisah melalui saluran limbah ke tempat penampungan limbah (septic tank) sehingga tidak tergenang disekitar kandang atau jalan masuk kandang
Menurut Zainuddin dan Wibawan (2007),tujuan utama dari penerapan biosekuriti adalah sebagai berikut :
1. Meminimalkan keberadaan penyebab penyakit
2. Meminimalkan kesempatan agen penyakit berhubungan dengan induk semang
3. Membuat tingkat kontaminasi lingkungan oleh agen penyakit seminimal mungkin.
Penerapan biosekuriti pada peternakan dibagi menjadi 3 yaitu
1. Isolasi
Isolasi mengandung
pengertian penempatan atau pemeliharan hewan di dalam lingkungan yang
terkendali. Pagar kandang akan menjaga dan melindungi unggas serta akan
mencegah masuknya hewan lain ke dalam kandang. Isolasi ini juga untuk
memisahkan unggas berdasarkan kelompok umur, karena unggas muda lebih rentan
terhadap serangan penyakit dibandingkan yang tua.
2. Pengedalian lalu lintas
Pengendalian ini
dilakukan terhadap lalu lintas menuju area peternakan dan lalu lintas di dalam
area peternakan. Pengendalian lalu lintas diterapkan pada manusia, peralatan,
barang, pakan dan unggas. Tindakan pengendalian berupa penyediaan fasilitas
kolam dipping dan spraying pada pintu masuk untuk kandaraan, penyemprotan
desinfektan terhadap kandang dan peralatannya, sopir, penjual serta petugas
lain dengan mengganti pakaian dengan pakaian khusus.
3. Sanitasi dan desinfeksi
Sanitasi adalah upaya
pencegahan terhadap kemungkinan berkembang biaknya mikroba pembusuk dan
pathogen dalam makanan, minuman, peralatan dan bangunan yang dapat merusak
pangan asal hewan dan membahayakan kesehatan manusia
(Marriott, 1999). Sanitasi berkaitan erat dengan desinfeksi. Tindakan sanitasi
berupa desinfeksi kandang, bahan, manusia dan peralatan yang masuk ke area peternakan
serta kebersihan pegawai di peternakan. Sanitasi meliputi pembersihan dan
desinfeksi secara teratur terhadap kandang, bahan- bahan dan peralatan yang
masuk ke area peternakan. Pengertian desinfeksi adalah upaya yang dilakukan
untuk membebaskan media pembawa dari mikroorganisme secara fisik dan kimia,
antara lain alkoho, NaOH, Fenol, dan lain- lain. Sanitasi peternakan meliputi
kebersihan kandang, sampah, feses dan air yang digunakan. Air yang digunakan
untuk konsumsi ternak dan kebutuhan lainnya harus memenuhi persyaratan air
bersih. Jika menggunakan air tanah atau dari sumber lainnya, maka air harus
diperlakukan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan air bersih.
Intensitas pengambilan
sampah dan limbah peternakan (kotoran unggas) dilakukan pada periode tertentu
secara teratur karena dapat mengundang lalat atau serangga lain dan tumpukan
sampah dapat menjadi sumber pencemaran di area peternakan. .
ZONA BIOSECURITY
Zona Biosekuriti
dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Zona I : Zona bebas (di luar
areal peternakan pembibitan)
Zona bebas (di luar
areal peternakan pembibitan) merupakan zona atau daerah yang berada di luar
lokasi peternakan pembibitan. Daerah ini sangat sulit untuk dikendalikan dari
tindakan Biosekuriti karena menyangkut hubungan dengan pihak diluar peternakan.
2. Zona II : Zona bebas
terbatas
Zona bebas terbatas
adalah daerah di dalam peternakan dimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan lebih
banyak bersifat administratif. Tamu yang mempunyai kepentingan hanya boleh
diterima sampai pada zona tersebut. Kegiatan bongkar muat pakan, peralatan, penjemuran
sekam dan pengumpulan sak sering dilakukan di area ini.
3. Zona III : Zona terlarang (
Kandang )
Zona terlarang adalah
daerah di dalam peternakan pembibitan dimana kegiatan yang dilaksanakan yang
dilakukan meliputi semua kegiatan tekhnis produksi dan pemeliharaan itik. Semua
orang dilarang masuk daerah ini, kecuali karyawan yang mempunyai program kerja
teknis produksi saja.
Demikian, semoga member
manfaat kepada kita semua. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya ….
Salam dari Kota Bogor …
Sumber :
http://bptuhpt.blogspot.com/2014/01/amankan-peternakan-dari-penyakit-ternak.html
Friday, May 9, 2014
Peran Sosial Media dalam Wira Usaha
Usaha bidang apapun, untuk sekedar memproduksi saja relatif tidak ada masalah. Katakanlah, setelah kita kuasai proses produksinya, kita kenali bahan-bahannya, dan sebaginya, kita sudah dapat menghasilkan suatu produk. Tapi apa gunanya produk yang kita hasilkan kalau tidak bisa kita pasarkan dengan baik. Padahal tujuan kita menghasilkan suatu prduk adalah untuk memperoleh hasil dari penjualan produk tersebut.
Salah satu aspek dari pemasaran adalah bagaimana caranya supaya produk kita dikenal sebanyak mungkin orang. Salah satu caranya adalah dengan memajang produk kita di etalase toko, bagi yang punya toko atau kios.
Bagaimana halnya dengan yang tidak memiliki toko atau kios? Sekarang tidak perlu bingung lagi. Dengan adanya sosial media seperti Facebook, Twitter, atau bahkan dengan membuat sebuah Blog, kita dapat memperkenalkan "toko" atau "kios" kita melalui saran itu semua. di dalamnya kita juga dapat "memajang" produk kita, lengkap dengan deskripsi seperlunya.
Itulah pengalaman yang mau saya ceritakan pada tulisan ini. saya memulai "usaha" ayam hias ini seiring dengan saya mulai membuat Facebook dan Blog. Karena saya tidak punya kios, apalagi toko, maka sarana sosial media inilah yang saya manfaatkan secara maksimal untuk memperkenalkan "usaha" saya.
Kenapa saya beri tanda petik pada perkataan "usaha"? Karena sebenarnya kegiatan yang saya lakukan bukan merupakan kegiatan usaha yang sebenarnya. Tetapi lebih kepada kegiatan dalam rangka mengisi ruang dan waktu yang ada. Lebih kepada memanfaatkan ruang, waktu, dan kemampuan yang saya miliki. Sehingga dalam kegiatan ini saya sangat membatasi diri, supaya dengan adanya kegiatan yang sejatinya untuk sekedar hiburan di hari tua, malah ujungnya menjadi beban.
Tetapi rupanya tulisan-tulisan saya di Blog, posting-posting saya di FB cukup menarik minat banyak orang sehingga setiap harinya banyak yang "berkunjung" ke FB saya untuk sekedar "melihat-lihat" atau menyatakan "suka", atau juga sekedar menanyakan harga dan jenis ayam yang saya miliki, juga banyak yang "mampir" ke Blog Saung Ayam Hias yang saya kelola. Keduanya menjadi ibarat etalase toko saya yang setiap hari ramai dikunjungi oleh peminat.
Bukan itu saja! bahkan Tabloid Peluang Usaha sempat datang untuk meliput kegiatan di Saung Ayam Hias Bogor. Mbak Rizkika dari Trubus pun sempat mampir ke tempat saya. Demikian juga pak Aulia dari Majalah Poultry Indonesia. Tentu saja ulasan mereka membikin Saung Ayam Hias Bogor menjadi semakin dikenal.
Ulasan dalam Majalah Trubus No.534 Bulan Mei 2014
Tulisan dalam Tabloid Peluang Usaha
Edisi 13 - Th IX - 11-24 April 2014
Hasilnya antara lain adalah kontak dari Aceh, dari Medan, dari Jember, dan beberapa yang lainnya. Mereka tertarik dengan kegiatan "usaha" saya. Ada juga yang ingin membeli beberapa pasang indukan ayam hias untuk mereka kembangkan. Luar biasa kan?
bahkan foto saya pun ditampilkan ...
Tulisan di Tabloid Peluang Usaha
Seandainya saya masih "muda" tentu berbagai respon tersebut akan saya sambut dengan suka cita. Terbuka kesempatan untuk memperluas kegiatan ini menjadi "lebih besar". Tetapi, seperti yang saya katakan di atas, kegiatan yang saya lakukan ini hanya sekedar "hiburan" untuk mengisi dan meanfaatkan ruang dan waktu yang saya miliki. Oleh sebab itu, kalau para sahabat berkunjung ke tempat saya, yaa... hanya sebegitulah adanya.
Namun jangan dikira ... ini cukup luar biasa. Hanya dengan sekedar kegiatan, dan tidak perlu keluar rumah,. bahkan tidak perlu "menunggui toko atau kios", dalam seminggu ada saja pembeli yang datang. HP saya kadang cukup sibuk menerima panggilan atau SMS dari pelanggan. Walaupun, adakalanya dalam seminggu tidak ada satu pun pelanggan yang datang. Begitulah sifatnya "usaha" yang bidangnya untuk memenuhi kebutuhan sekunder.
Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, barangkali itulah hebatnya peran sosial media yang ada saat ini yang dapat saya ceritakan kepada anda untuk sekedar berbagi pengalaman.
Sampai ketemu lagi pada tulisan berikutnya.
Kunjungi juga :
https://www.facebook.com/abbijajasumarja
https://www.facebook.com/pages/Saung-Ayam-Hias-Bogor/304007309635031?ref=hl
Subscribe to:
Posts (Atom)