Pemeliharaan ayam
kampung pada umumnya masih dilakukan secara ekstensif tradisional atau secara
diumbar di halaman dan di kebun sekitar rumah, sehingga produktivitasnya
rendah. Dengan merebaknya penyakit Flu burung yang menyerang ternak unggas
akhir-akhir ini, pemeliharaan secara dilepas tidak dianjurkan lagi.
Ayam kampung lebih dianjurkan untuk dipelihara secara intensif. Permasalahan
yang dihadapi dalam pengembangan ayam kampung secara intensif, adalah
sulitnya memperoleh bibit yang unggul, karena belum banyak yang mengusahakan
bibit ayam kampung dalam jumlah banyak.
Dalam upaya merespon kebutuhan teknologi
pembibitan ayam kampung unggul, Balai Penelitian ternak telah melakukan
berbagai kegiatan penelitian pada ayam kampung. Hasil penelitian menunjukkan,
melalui teknologi seleksi disertai sistem pemeliharaan yang intensif
produktivitasnya dapat ditingkatkan. Dari Hasil seleksi ini dihasilkan ayam
kampung unggul yang disebut dengan Ayam Kampung Unggul Balitnak (Ayam KUB).
Tahapan Kegiatan
Seleksi
Kegiatan seleksi untuk mendapatkan ayam
kampung unggul, telah diawali sejak tahun 1997 dengan cara mengambil
calon bibit dari berbagai daerah di Jawa Barat yang meliputi Jatiwangi,
Depok, Karakal Ciawi, DKI dan Cianjur.
Calon bibit ayam kampung tersebut, dipelihara
secara intensif di kandang Percobaan Balitnak Ciawi. Perkawinan,
dilakukan dengan teknik kawin suntik (IB) yang diikuti dengan recording yang
ketat untuk menghindari terjadinya in breeding. Selama periode pemeliharaan,
diberikan pakan standard yang sesuai dengan kebutuhan gizi ayam kampung.
Seleksi yang dilakukan terhadap induk-induk
ayam kampung meliputi produktisi telur dan sifat mengeram. Pada induk ayam
yang mempunyai sifat mengeram lama dan sering, dilakukan pengafkiran
(culling). Seleksi juga dilakukan pada ayam pejantan dengan memeriksa
kualitas spermanya.
Seleksi, dari generasi ke -1 sampai generasi
ke - 6 dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut.
1. Produksi telur setiap generasi diamati
selama 6 bulan, kemudian dilakukan seleksi individu pada ayam yang
mempunyai rataan produksi telur 50 % terbaik dan memiliki sifat tidak
mengeram.
2. Hasil seleksi tersebut disebut G1
(generasi 1) yang kemudian diperbanyak untuk menghasilkan F1.
3. Evaluasi produksi telur pada F1 juga
dilakukan selama 6 bulan dan diseleksi dengan kriteria seleksi yang sama
untuk menghasilkan G2 dan seterusnya sampai G6 (generasi 6).
Seleksi dalam Pembentukan ayam kampung
unggul yang kini disebut sebagai Ayam KUB (Ayam Kampung Unggul Balitnak)
telah dilakukan selama 6 generasi, dimana satu generasi memerlukan
waktu selama 12-18 bulan.
Karakteristik dan
Keunggulan Ayam KUB :
•
Warna bulu beragam, seperti ayam kampung pada umumnya
•
Bobot badan : 1.200 -1.600 gram
•
bobot telur : 35-45 gram.
•
Umur pertama bertelur lebih awal (20 - 22 minggu)
•
Produktivitas telur lebih tinggi (130 -160 butir/ekor/tahun)
•
Produksi telur (henday) : 50 %
•
Puncak produksi telur : 65 %
•
Lebih tahan terhadap penyakit
sumber : http://balitnak.litbang.deptan.go.id
|
Berbagi pengalaman seputar hobbi dan bisnis ayam hias. Kami juga menyediakan berbagai macam ayam hias berdasar pesanan. Sampaikan pesanan anda melalui 0857 7544 9239 / 0821 2211 1676. Alamat : Jl. Pahlawan Gg. al Falah no.39 rt.02/16 - Bondongan, Kota Bogor. 15 menit dari Kebun Raya Bogor.
Tuesday, July 9, 2013
Ayam KUB (Ayam Kampung Unggul Balitnak)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
TRim infonya pak
ReplyDeleteuntuk order ayam kub di daerah mana
ReplyDeletekirim email : mtohir32@gmail.com