Tuesday, May 27, 2014

Peternakan Ramah Lingkungan Semangat Menuju Go Green Indonesia

Oleh Administrator   
Rabu, 26 Juni 2013 14:22
Promosi berbagai inovasi peternakan ramah lingkungan, serta dalam rangka merumuskan kebijakan strategis dan langkah operasional dalam mendukung swasembada daging, telah dilakukan Badan Litbang Pertanian dengan menyelenggarakan Ekspose dan Seminar Nasional Inovasi Peternakan Ramah Lingkungan pada tanggal 19-20 Juni 2012 di Kebun Percobaan (KP) Gowa Sulawesi Selatan. Pembukaan dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kepala Balitbangda Sulawesi Selatan. Dalam sambutannya Gubernur Sulsel memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya ekspose dan seminar nasional peternakan yang dikaitkan dengan isu lingkungan, topik yang diangkat sangat relevan dengan semangat menuju Go Green Indonesia. Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan berharap launching KP Gowa sebagai Breeding Center ternak sapi untuk Indonesia Wilayah Timur dapat segera dipercepat mengingat letak yang cukup strategis serta agrosistem Provinsi Sulsel sangat mendukung didalam penyediaan ternak khususnya sapi potong di Indonesia.
Sementara itu dalam salah satu sambutan Kepala BBP2TP Dr. Agung Hendriadi, M.Eng menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan semangat yang tertuang dalam tagline Badan Litbang Pertanian yakni Science . Innovation . Networks. kegiatan ekspose dan seminar nasional inovasi peternakan ramah lingkungan selain mengangkat isu global juga mensinergikan berbagai lembaga baik pemerintahan maupun non pemerintahan termasuk perguruan tinggi. Peserta yang hadir dalam ekspose kali ini diperkirakan 1.000 orang yang berasal dari lingkup Badan Litbang Pertanian, penyuluh dari lingkup Bakorluh, SKPD Provinsi, petani binaan lingkup SKPD Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang Kaluku, Mahasiswa, STIP Gowa, tokoh masyarakat dan petani, Kelompok Wanita Tani KRPL, dan SKPD lingkup Pertanian Kabupaten/Kota. Adapun penyelenggaraan kegiatan Seminar Nasional kali ini mengangkat tema Akselerasi Inovasi Peternakan Ramah Lingkungan,
Kepala Badan Litbang Pertanian dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekretaris Badan Litbang Pertanian, Dr. Kasdi Subagyono, mengemukakan tentang komitmen kuat Badan Litbang Pertanian dalam penciptaan inovasi berbasis lingkungan. Berbagai inovasi ramah lingkungan yang telah dihasilkan untuk dimplementasikan di lapangan, seperti konsep zero waste dalam pengembangan ternak yang dapat menghasilkan biogas, energi listrik, pupuk organik. Peranan BPTP sebagai ujung tombak Badan Litbang Pertanian di daerah memegang posisi strategis untuk bersinergi dengan stake holder seperti Pemda, Swasta, Perguruan Tinggi untuk mereplikasi inovasi teknologi yang telah dihasilkan.
Ekspose inovasi teknologi peternakan menampilkan produk-produk teknologi seperti teknologi penampungan biogas, pakan murah dari limbah pertanian, pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik padat (POP) dan pupuk organik cair (POC), pembuatan mikroorganisme lokal (MOL), teknologi pembuatan pestisida nabati, dan pembuatan jamu ternak. Sementara untuk memudahkan petani dalam melihat inovasi suatu teknologi dilakukan peragaan teknologi meliputi: Pola pemeliharaan ternak sistem zero waste (ramah lingkungan), koleksi hijauan makanan ternak, koleksi kebun buah dan sayuran organik, teknologi penggunaan berbagai leguminosa lokal untuk ternak sapi, pembuatan biosuplemen tradisional untuk ternak sapi, teknologi budidaya sayuran, dan teknologi budidaya tanaman pangan (demplot tanaman jagung dan varietas padi lokal unggulan). Kegiatan lain yang tidak kalah menarik adalah Inovasi pupuk organik padat dan cair, pakan ternak dari limbah perkebunan kakao dan kelapa sawit, pembuatan pupuk granular mini, dekomposer pembenah tanah M-Dec, pakan UMB, jamu ternak, Probion, BioAvian, aneka vaksin ternak, dan lain sebagainya. Beberapa media yang disediakan agar pengunjung lebih mudah didalam memahami inovasi teknologi diantaranya melalui berbagai media seperti poster, banner, leaflet, brosur, juknis maupun media elektronik (VCD).(jaslit-bpt).

Sunday, May 25, 2014

ayam kampung organik

Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, setelah kita membahas ayam kampung super (kamper), kali ini kita coba mengintip … apa sih yang dimaksud dengan ayam Kampung Organik?



Ternyata ayam kampung organik tidak beda jauh dengan ayam kampung biasa. Yang membedakan adalah cara memeliharanya. Mulai dari telur menetas hingga proses pemasaran semua proses dan cara budidayanya adalah organik. Dikatakan organik karena semua proses budidaya ayam tidak menggunakan bahan kima atau obat-obatan yang berbahaya. Sehingga ayam organik sangat rendah lemak, maka cocok untuk anda yang ingin menikmati daging atau karkas ayam dan telur tanpa meninggalkan cara atau pola hidup yang sehat. Ayam kampung organik disebut juga pronic atau ayam kampung probiotik organik.

Keunggulan Ayam Pronic atau Ayam Kampung Organik
1. Serat karkas ayam kampung organik sangat halus sehingga dapat diolah menjadi berbagai olahan yang beraneka ragam
2. Kadar protein sangat tinggi hingga 70% lebih tinggi dari ayam kampung biasa yang hanya sekitar 30%
3. Hasil karkas lebih gurih karena ayam mengkonsumsi bahan biotik dan bebas residu
4. Sangat cocok untuk orang yang menderita penyakit autis
5. Kadar lemak rendah hingga 9%
6. Dari hasil lab. bebas kandungan zat-zat berbahaya seperti : Salmonella thyposa, E-coli, pestisida, zat logam dan lain-lain.
7. Karkas dan telur aman dikonsumsi karena penggunaan herbal dan tanpa bahan kimia berbahaya

Ciri-ciri ayam kampung organik
1. Karkas lebih berwarna kemerah-merahan dan tidak putih
2. Serat lebih kencang dan tidak lembek
3. Lendir karkas hampir tidak ada
4. Pada bagian dada (bila dibuka) akan tampak lebih cerah dan tidak hambar saat dimasak

Sumber : http://www.ternakayamkampung.com/2012/07/ayam-kampung-organik.html
Dari sumber yang lain dikatakan bahwa, daging ayam kampung organik dihasilkan dari budidaya ayam kampung dengan metode pengembangbiakan dilepas bebas di alam.

Selain rasanya yang lebih gurih, daging ayam kampung organik lebih tinggi kadar proteinnya, namun rendah lemak. Daging ayam kampung organik bebas kandungan zat-zat berbahaya karena budidayanya yang menempatkan pengembangbiakannya di alam bebas sehingga ayam mengkonsumsi jenis pakan yang tersedia di alam. Lewat nutrisi alami yang terbentuk secara alami dari daging ayam tersebut, daging ayam organik diyakini sebagai pengobatan penyakit autis

Adapun ciri-ciri ayam organic adalah, 1. Warna daging memiliki warna putih keabuan dan cerah, warna kulit ayam putih kekuningan-kuningan dan bersih. 2. Tekstur daging terasa lembut, elastis dan tidak lengket jika disentuh 3. Aroma daging tidak menyengat, tidak berbau amis, dan tidak berbau busuk.

Daging ayam kampung organic yang disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-4 derajat celcius mampu mempertahankan cita rasanya hingga 5 hari penyimpanan. Jika sebelumnya disimpan dalam lemari es, diamkan daging selama kurang lebih satu jam untuk mencairkan es yang menempel pada daging, kemudian cuci daging ayam dengan air sampai bersih, usahakan menggunakan air yang mengalir agar kotoran langsung terbuang. Daging ayam yang akan diolah menjadi masakan ayam jenis apapun harus dipastikan dimasak dalam keadaan matang sempurna, yaitu diatas suhu 80 derajat celcius, dimana virus flu burung telah mati dalam keadaan suhu tersebut sehingga aman untuk dikonsumsi. Jaga suhu api di 150-170 derajat celcius untuk menghasilkan kenikmatan daging ayam yang sempurna



Demikkian Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, sekedar untuk menambah pengetahuan kita semua, semoga bermanfaat.


Saturday, May 24, 2014

Ayam kampung super
Sahabat Saung Ayam Hias Bogor,  tulisan ini saya kutip sebuah sumber yang saya baca, sebagai satu tulisan sederhana sekedar untuk  menambah pengetahuan.  Untuk mengetahui lebih mendalam silahkan anda klik pada : http://omkicau.com/2013/01/10/bagaimana-mencetak-ayam-kampung-super/

Ayam kampung super  berbeda dari ayam kampung biasa, ayam jenis ini memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat, sehingga bisa dipanen pada umur 50 – 60 hari, dengan bobot badan sekitar 0,8 – 1,0 kg / ekor, sesuai dengan bobot yang diinginkan restoran.

Seperti apakah sebenarnya yang disebut ayam kampung super? Ayam kampung super adalah ayam hasil persilangan antara ayam kampung biasa, ayam cemani, ayam kedu, ayam pelung, ayam nunukan, bahkan ayam bangkok. Tetapi pasti menggunakan ayam ras pedaging atau petelur, untuk mendongkrak performa pertumbuhan keturunannya.
Berbagai cara pembibit “mencetak” ayam kampung super, Salah satu cara terpopular adalah  dengan melakukan persilangan berjenjang dengan menggunakan 3 bahan: ayam kedu, Rhode Island Red, dan White Leghorn. Dua jenis ayam yang disebut terakhir merupakan tipe ayam ras petelur.
Ayam Rhode Island Red Jantan

Rhode Island Red dan White Leghorn yang selama ini digunakan pembibit ayam kamper sesungguhnya hanya final stock, atau DOC yang dipelihara sampai besar. Final stcok pasti bersifat heterozigot. Begitu pula dengan ayam kedu, yang hingga kini belum dilakukan pemurnian galur sehingga selalu heterozigot.
Sebagian pembibit ayam kampung super hanya menggunakan dua bahan saja, yaitu betina ayam kampung dan pejantan ayam ras pedaging (broiler). Jenis ayam pedaging yang bagus dijadikan bahan antara lain Hybro dan Arbor Acres. Sama seperti penjelasan sebelumnya, masyarakat awam hanya bisa memperoleh ayam ras pedaging dalam bentuk final stock saja.
Cara ini memang lebih praktis, karena hanya menggunakan dua bahan, tetapi kelemahannya makin banyak. Misalnya warna bulunya dominan putih, bahkan lebih banyak dibandingkan dengan model pertama, dan hanya diselingi beberapa warna hitam pada individu lainnya.
Dengan kata lain, ayam kampong super, bukanlah ayam kampong “asli”, karena dalam persilangannya hamper semua menggunakan ayam ras untuk meningkatkan bobot badan atau performa bertelurnya, sesuai dengan tujuan si pembibit.

Demikianlah sekedar informasi yang saya sajikan ke hadapan anda sekalian …

Cara Cepat memperbesar DOC ayam kampung super

Sahabat  Saung Ayam Hias Bogor, kali ini saya kopi kan sebuah tulisan tentang ayam kampung super, dari sumber yang dapat anda klik di akhir tulisan in, silahkan menyimaknya :


Nah, berikut ini saya akan memberikan tips untuk anda cara cepat membesarkan anak ayam kampung super dengan citarasa daging mendekati atau bahkan mirip dengan ayam kampung lokal. Ini dia…

1. bibit ayam kampung yang kita pelihara haruslah ayam kampung super yang cepat besar, seperti yang saya punya contohnya.  Supaya perttumbuhan cepat dan bisa dipacu

2. usahakan kandang yang digunakan sistem umbaran, jangan di kandang batere.  Lebih baik lagi, alasnya tanah sehingga ayam bebas berkeliaran dan dalam kandang tersebut buatlah tangkringan ayam dari kayu atau bambu, kan ayam suka lompat, loncat dan nagkring, ini akan melatih otot ayam sehingga relatif kekar.

3. nah ini yang terpenting, rekayasa ransum.  Maksud saya begini, tidak usah pake teori yang canggih-canggih.  Kita tau kalo supaya ayam cepat besar, intinya ransum harus mengandung protein tinggi. Nah, protein ini bisa dicari dengan pakan pabrik (mis BR 1), atau kalo di desa saya “amis-amisan” dari ikan atau yuyu, keong atau tepung ikan.  Untuk praktisnya, saya mending beli BR 1.  Komposisi ransum yang saya gunakan adalah :

- anak ayam umur 0 – 25 hari = 100 % BR 1.  Pada umur ini jangan lupa, beri lampu/penerangan, selain supaya hangat juga bisa makan di malam hari.  Dan juga air minum diberi rebusan sayuran, contoh daun pepaya atau temu-temuan untuk menjaga kesehatan tubuh, anti cacing dan menjaga nafsu makan.

- umur 25 hr – 2 bulan = 30 % BR 1 : 30 % jagung giling halus : 40 % dedak padi halus.  Pada umur ini lampu sudah bisa dikurangi bertahap.

- umur 2 bulan keatas = 20 % konsentrat daging : 30 % jagung : 40 % dedak padi : 5 – 10 % sayuran.  (konsentrat bisa diganti tepung ikan/amis-amisan).  Saya biasa menambahkan sayuran untuk suplemen vitamin, mineral atau serat.  Sayuran/daun-daunan yang sering saya campurkan pada ransum adalah daun pepaya, daun singkong, daun “gudal meled” atau lengko, dan daun temu ireng.  Pada prinsipnya jenis daun yang berstruktur agak lunak bisa digunakan.  Pemberian sayuran pada ayam tentu saja harus dirajang atau diiris-iris dulu, kemudian kalau bisa direbus atau langsung dicampur ke ransum.  Oya, saya lebih suka menggunakan pakan basah.  Nah, dengan cara diatas, alhamdulillah selain ayam kampung cepat pertumbuhannya, juga sehat dan sejauh ini citarasanya seperti ayam kampung biasa.  Bobot ayam kampung super dengan ransum seperti kira-kira umur 2,5 – 3 bulan mencapai 1 kg-an lebih lah, walau ada yang kurang, ada yang lebih juga, dengan syarat ayam sehat, makanan teratur dan kandang mendapat cukup sinar matahari.

Sebenarnya komposisi pakan diatas, bisa diotak-atik sendiri.  Pada prinsipnya penambahan protein yang cukup signifikan akan berdampak pada cepatnya pertumbuhan ayam.   Saya menghindari 100 % pakan jadi dari pabrik, karena nanti pasti dagingnya lembek, walaupun pertumbuhaannya pesat. Oya, saya juga sering menambahkan pada pakan, yaitu singkong, talas maupun ubi.  Semua ini saya lakukan agar ayam kenyang dan yang penting struktur dagingnya yang pasti kenyal karena makannya beragam.  Untuk ayam dewasa menghabiskan kira-kira pakan 80 – 100 gram pakan, tergantung jenis ayam, umur, dan jenis kelamin.

 sumber :http://indramayudocayamkampungsuper.blogspot.com/p/cara-cepat-memperbesar-doc-ayam-kampung.html

Friday, May 23, 2014

ayo memelihara ayam kampung pedaging


Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, biasanya kita memelihara ayam kampung hanya sebatas memelihara saja tanpa memperhatikan aspek-aspek keuntungan yang akan didapat dari hasil beternak, dan kadangkala kita juga tidak tahu cara memelihara ayam kampung yang baik. Nah bagaimana caranya memelihara ayam kampung yang baik sehingga ternaknya tumbuh sehat dan menghasilkan uang. Barangkali artikel yang saya kutip dari berbagai sumber ini bisa memberi inspirasi dan tambahan pengetahuan untuk kita semua.

Mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif, yaitu diumbar sekenanya, dengan sekedar ransum yang kita berikan,  ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, ini menyangkut kebiasaan yang sudah mendarah daging di masyarakat kita.

Padahal untuk memperoleh manfaat yang lebih baik tentu dibutuhkan pengetahuan dan kemauan yang lebih. Dengan system semi intensif atau intensif kita akan mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, untuk itu perlu kita perhatikan hal-hal berikut :

1. Bibit

Konon kontribusi bibit terhadap keberhasilan suatu usaha peternakan mencapai 30%. Paling tidak ada 3 cara untuk memperoleh bibit, dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Singkatnya DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria antara lain, dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas pas pada hari ke-21. Bibit yang menetas lebih cepat atau lebih lambat, termasuk bibit yang tidak baik.

2. Pakan

Kontribusi pakan terhadap keberhasilan suatu usaha kira-kira sebesar 30%. Bahan pakan yang bisa kita berikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, dengan pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya.

Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika yang bisa kita dapatkan di poultry shop.

3. Perkandangan

Kandang yang baik, jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang. Lokasi bangunan kandang berada lebih tinggi, atau dibikin lebih tinggi dari lahan di sekitarnya.

Secara rutin kandang dan peralatannya harus disterilkan dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.

Tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, yang penting adalah daya tampung atau kapasitas kandang tiap meter persegi sebaiknya diisi 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.

Untuk tujuan pemeliharaan ayam pedaging, dengan masa panen umur 8 minggu, sebaiknya bentuk kandang adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.

Pemeliharaan di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dengan menggunakan  kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Perhatikan suhu kandang untuk starter tidak kurang dari 30-32°C. Adapun untuk fase finisher (umur 5-8 minggu) digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.

4. Manajemen Pemeliharaan

Kalau bibit dan pakan kontribusinya masing-masing adalah 30%, maka untuk manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Maka bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena itu, dilihat dari manajemen pemelihaaan, maka yang dianjurkan adalah menggunakan system semi intensif, atau system intensif.

Pada Sistem Semi intensif, kita sediakan kandang dengan halaman berpagar, sehingga ayam masih diberim tempat umbaran, ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak terlalu ketat. Sedangkan dengan system Intensifm ayam dikandangkan seperti ayam ras, kontrol pakan dan kesehatan dilaksanakan dengan sangat ketat.

Model pemeliharaan secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit.

5. Pengendalian Penyakit

“Mencegah adalah lebih baik daripada mengobati”. Oleh karena itu, dalam pemeliharaan kita harus lebih focus kepada pencegahan. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain,

Memilih lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
Melakukan vaksinasi secara teratur
Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
Manajemen pemeliharaan yang baik
Kontrol terhadap kemungkinan masuknya binatang lain ke area kandang

6. Pemasaran

Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas).

7. Pengelolaan Produksi
Yang perlu diperhatikan di sini adalah, menjaga agar produksi yang kita hasilkan memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Untuk itu diperlukan adanya pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu, antara lain perlu adanya pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi yang perlu diingat adalah bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.

itulah hal-hal yang dapat saya sajikan pada tulisan kali ini, dengan mengutip dari berbagai sumber. Mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan kita dalam hal beternak.


Berapa Biaya yang Dibutuhkan untuk Mendapat Telur Ayam Kampung Segar Setiap Hari


Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, pada tulisan kali ini saya akan membahas masalah telur. Terutama dalam hal, mungkinkah kita memenuhi kebutuhan konsumsi telur di rumah kita, dengan ayam yang kita pelihara sendiri? Mari simak uraian berikut ini.

Setiap orang, setiap keluarga, setiap harinya pasti selalu menyediakan telur ayam di rumahnya. Jika persediaan telur sudah menipis maka ibu akan segera menambah persediaan, hampir bisa dipastikan di rumah kita selalu tersedia telur ayam untuk dikonsumsi.

Telur Ayam Ras
Dengan melimpahnya telur ayam ras, kita bisa memperoleh telur dengan mudah, kapan pun kita butuhkan, dengan harga terjangkau pula. di warung-warung terdekat, kita bisa memperoleh teklur ayam ras dengan mudah. Namun pernahkah kita berfikir untuk bisa menyediakan kebutuhan telur dari ayam peliharaan sendiri?

Untuk apa repot-repot? Pasti demikian jawabnya. Apalagi yang kita pelihara pasti ayam kampung. Telurnya kecil-kecil, tidak seperti telur ayam ras yang bisa kita peroleh dengan mudah di warung-warung. Memang demikian faktanya. Tapi siapapun jika ditanya, mana lebih baik antara telur ayam kamopung dengan telur ayam Ras? Silahkan anda jawab sendiri.

Mari kita coba hitung-hitungan sederhana, berapa biaya yang kita butuhkan untuk memperoleh sebutir telur ayam kampung. Hitungan ini diasumsikan kita memiliki 10 ekor ayam kampung betina yang sudah bertelur. Biaya pakan untuk 10 ekor ayam perhari katakanlah 1 kg pakan dengan harga Rp, 8.000,-. Produksi telur yg dihasilkan per hari adalah 50% = 5 butir perhari. Maka "harga" telur per butir, 8.000 / 5 = 1.600 rupiah.
Telur Ayam Kampung

Dengan catatan, kita mendapat telur segar setiap hari, dan kalau kita memang seneng memelihara ayam, kita pun mendapat kepuasan tersendiri tentunya. Tapi saya sarankan, jangan terlalu rumit perhitungannya, jangan terlalu menjelimet, nanti pusing sebndiri ...

Barangkali itung-itungan ini hanya buat anda yang senang memelihara ayam di rumah. Atau buat anda yang ingin mencoba kesenangan baru dengan memelihara ayam di rumah.... selamat mencoba.

Wednesday, May 21, 2014

Amankan Peternakan Dari Penyakit Ternak Dengan Biosekuriti



Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, pada kesempatan ini saya kutipkan selengkapnya satu tulisan tentang Biosekuriti. Tulisan ini dimaksudkan untuk sekedar memberi gambaran betapa pencegahan penyakit adalah lebih utama disbanding dengan pengobatan.

Walaupun tulisan ini lebih ditujukan kepada Usaha Peternakan dengan skala besar, saya kira kita bisa mengambil manfaat pengetahuan dari tulisan ini untuk bisa kita “terapkan” seperlunya pada kandang kita masing-masing.

Untuk lebih jelasnya silahkan simak tulisan di bawah ini :

Biosekuriti adalah suatu konsep yang merupakan bagian integral dari suksesnya sistem produksi peternakan unggas, khususnya petelur untuk mengurangi resiko dan kerugian dari masuknya penyakit infeksius terhadap unggas maupun manusia (Payne, 2000). Biosekuriti merupakan praktek manajemen dengan mengurangi potensi transmisi perkembangan organisme seperti virus Avian Influenza dalam menyerang hewan dan manusia.Biosekuriti terdiri dari dua elemen penting yaitu bio-kontaimen dan bio-ekslusi. Bio-kontaimen adalah pencegahan terhadap datangnya virus terinfeksi, sedangkan bio-ekslusi adalah menjaga supaya virus yang ada tidak keluar atau menyebar (WHO, 2008).

Pengertian lainnya, biosekuriti adalah suatu sistem untuk mencegah penyakit baik klinis maupun sub klinis, termasuk penyakit-penyakit zoonosis. Biosekuriti merupakan sistem untuk mengoptimalkan produksi unggas secara keseluruhan dan bagian dari kesejahteraan hewan. Menurut Shulaw dan Bowman (2001), biosekuriti adalah semua aspek manajemen yang diberlakukan untuk mencegah organism penyebab penyakit pada unggas maupun penyakit zoonosis yang masuk dari luar peternakan. Menurut Dirjen Peternakan (2007), biosekuriti adalah suatu tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan kontak/ penularan dengan peternakan tertular dan penyebaran penyakit. Penerapan biosekuriti pada seluruh sektor peternakan baik di industri perunggasan maupun peternakan lainnya akan mengurangi resiko penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit yang mengancam sektor tersebut. Biosekuriti sangat penting untuk mengendalikan dan mencegah berbagai penyakit yang mematikan. Biosekuriti dapat digambarkan sebagai satu set program kerja dan prosedur yang akan mencegah atau membatasi hidup dan penyabaran agen penyakit berbahaya di berbagai tempat seperti peternakan, tempat penampungan hewan dan rumah potong hewan.

Program biosekuriti secara sederhana dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Area peternakan diberi pagar dengan satu pintu masuk untuk memudahkan kontrol lalu lintas
2. Rumah tempat tinggal, kandang unggas lainnya serta kandang hewan lain ditempatkan pada lokasi terpisah
3. Pembatasan secara ketat terhadap keluar masuk material (hewan/unggas, produk unggas, pakan,
    kotoran unggas, alas kandang, sekam, rak telur) yang dapat membawa agen penyakit.
4. Pembatasan secara ketat keluar masuk orang/ tamu/pekerja dan kendaraan dari area peternakan    maupun yang menuju area peternakan.
 
5. Setiap orang yang masuk atau keluar peternakan harus mencuci tangan dengan sabun atau desinfektan
6. Mencegah keluar masuknya tikus, serangga, burung liar atau unggas lain yang dapat berperan    sebagai vector penyakit ke lokasi peternakan
7. Unggas dipisahkan berdasarkan spesiesnya
8. Tidak membawa unggas sakit atau bangkai unggas keluar dari area peternakan.
9. Unggas yang mati harus dikubur atau dibakar
10. Kotoran unggas harus diolah terlebih dahulu sebelum keluar dari area peternakan
 
11. Air hasil sisa pencucian langsung dialirkan keluar kandang secara terpisah melalui saluran limbah      ke tempat penampungan limbah (septic tank) sehingga tidak tergenang disekitar kandang atau      jalan masuk kandang

Menurut Zainuddin dan Wibawan (2007),tujuan utama dari penerapan biosekuriti adalah sebagai berikut :
1. Meminimalkan keberadaan penyebab penyakit
2. Meminimalkan kesempatan agen penyakit berhubungan dengan induk semang
3. Membuat tingkat kontaminasi lingkungan oleh agen penyakit seminimal mungkin.

Penerapan biosekuriti pada peternakan dibagi menjadi 3 yaitu
1. Isolasi
Isolasi mengandung pengertian penempatan atau pemeliharan hewan di dalam lingkungan yang terkendali. Pagar kandang akan menjaga dan melindungi unggas serta akan mencegah masuknya hewan lain ke dalam kandang. Isolasi ini juga untuk memisahkan unggas berdasarkan kelompok umur, karena unggas muda lebih rentan terhadap serangan penyakit dibandingkan yang tua.

2. Pengedalian lalu lintas
Pengendalian ini dilakukan terhadap lalu lintas menuju area peternakan dan lalu lintas di dalam area peternakan. Pengendalian lalu lintas diterapkan pada manusia, peralatan, barang, pakan dan unggas. Tindakan pengendalian berupa penyediaan fasilitas kolam dipping dan spraying pada pintu masuk untuk kandaraan, penyemprotan desinfektan terhadap kandang dan peralatannya, sopir, penjual serta petugas lain dengan mengganti pakaian dengan pakaian khusus. 

3. Sanitasi dan desinfeksi
Sanitasi adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan berkembang biaknya mikroba pembusuk dan pathogen dalam makanan, minuman, peralatan dan bangunan yang dapat merusak pangan asal hewan dan membahayakan kesehatan manusia (Marriott, 1999). Sanitasi berkaitan erat dengan desinfeksi. Tindakan sanitasi berupa desinfeksi kandang, bahan, manusia dan peralatan yang masuk ke area peternakan serta kebersihan pegawai di peternakan. Sanitasi meliputi pembersihan dan desinfeksi secara teratur terhadap kandang, bahan- bahan dan peralatan yang masuk ke area peternakan. Pengertian desinfeksi adalah upaya yang dilakukan untuk membebaskan media pembawa dari mikroorganisme secara fisik dan kimia, antara lain alkoho, NaOH, Fenol, dan lain- lain. Sanitasi peternakan meliputi kebersihan kandang, sampah, feses dan air yang digunakan. Air yang digunakan untuk konsumsi ternak dan kebutuhan lainnya harus memenuhi persyaratan air bersih. Jika menggunakan air tanah atau dari sumber lainnya, maka air harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan air bersih. 

Intensitas pengambilan sampah dan limbah peternakan (kotoran unggas) dilakukan pada periode tertentu secara teratur karena dapat mengundang lalat atau serangga lain dan tumpukan sampah dapat menjadi sumber pencemaran di area peternakan. .
  
ZONA BIOSECURITY
Zona Biosekuriti dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Zona I : Zona bebas (di luar areal peternakan pembibitan)
Zona bebas (di luar areal peternakan pembibitan) merupakan zona atau daerah yang berada di luar lokasi peternakan pembibitan. Daerah ini sangat sulit untuk dikendalikan dari tindakan Biosekuriti karena menyangkut hubungan dengan pihak diluar peternakan.

2. Zona II : Zona bebas terbatas
Zona bebas terbatas adalah daerah di dalam peternakan dimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan lebih banyak bersifat administratif. Tamu yang mempunyai kepentingan hanya boleh diterima sampai pada zona tersebut. Kegiatan bongkar muat pakan, peralatan, penjemuran sekam dan pengumpulan sak sering dilakukan di area ini.

3. Zona III : Zona terlarang ( Kandang )
Zona terlarang adalah daerah di dalam peternakan pembibitan dimana kegiatan yang dilaksanakan yang dilakukan meliputi semua kegiatan tekhnis produksi dan pemeliharaan itik. Semua orang dilarang masuk daerah ini, kecuali karyawan yang mempunyai program kerja teknis produksi saja.

Demikian, semoga member manfaat kepada kita semua. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya ….
Salam dari Kota Bogor …
 Sumber :

 http://bptuhpt.blogspot.com/2014/01/amankan-peternakan-dari-penyakit-ternak.html

Friday, May 9, 2014

Peran Sosial Media dalam Wira Usaha

Usaha bidang apapun, untuk sekedar memproduksi saja relatif tidak ada masalah. Katakanlah, setelah kita kuasai proses produksinya, kita kenali bahan-bahannya, dan sebaginya, kita sudah dapat menghasilkan suatu produk. Tapi apa gunanya produk yang kita hasilkan kalau tidak bisa kita pasarkan dengan baik. Padahal tujuan kita menghasilkan suatu prduk adalah untuk memperoleh hasil dari penjualan produk tersebut.

Salah satu aspek dari pemasaran adalah bagaimana caranya supaya produk kita dikenal sebanyak mungkin orang. Salah satu caranya adalah dengan memajang produk kita di etalase toko, bagi yang punya toko atau kios. 

Bagaimana halnya dengan yang tidak memiliki toko atau kios? Sekarang tidak perlu bingung lagi. Dengan adanya sosial media seperti Facebook, Twitter, atau bahkan dengan membuat sebuah Blog, kita dapat memperkenalkan "toko" atau "kios" kita melalui saran itu semua. di dalamnya kita juga dapat "memajang" produk kita, lengkap dengan deskripsi seperlunya.

Itulah pengalaman yang mau saya ceritakan pada tulisan ini. saya memulai "usaha" ayam hias ini seiring dengan saya mulai membuat Facebook dan Blog. Karena saya tidak punya kios, apalagi toko, maka sarana sosial media inilah yang saya manfaatkan secara maksimal untuk memperkenalkan "usaha" saya.

Kenapa saya beri tanda petik pada perkataan "usaha"? Karena sebenarnya kegiatan yang saya lakukan bukan merupakan kegiatan usaha yang sebenarnya. Tetapi lebih kepada kegiatan dalam rangka mengisi ruang dan waktu yang ada. Lebih kepada memanfaatkan ruang, waktu, dan kemampuan yang saya miliki. Sehingga dalam kegiatan ini saya sangat membatasi diri, supaya dengan adanya kegiatan yang sejatinya untuk sekedar hiburan di hari tua, malah ujungnya menjadi beban.

Tetapi rupanya tulisan-tulisan saya di Blog, posting-posting saya di FB cukup menarik minat banyak orang sehingga setiap harinya banyak yang "berkunjung" ke FB saya untuk sekedar "melihat-lihat" atau menyatakan "suka", atau juga sekedar menanyakan harga dan jenis ayam yang saya miliki, juga banyak yang "mampir" ke Blog Saung Ayam Hias yang saya kelola. Keduanya menjadi ibarat etalase toko saya yang setiap hari ramai dikunjungi oleh peminat. 

Bukan itu saja! bahkan Tabloid Peluang Usaha sempat datang untuk meliput kegiatan di Saung Ayam Hias Bogor. Mbak Rizkika dari Trubus pun sempat mampir ke tempat saya. Demikian juga pak Aulia dari Majalah Poultry Indonesia. Tentu saja ulasan mereka membikin Saung Ayam Hias Bogor menjadi semakin dikenal.


Ulasan dalam Majalah Trubus No.534 Bulan Mei 2014

Tulisan dalam Tabloid Peluang Usaha 
Edisi 13 - Th IX - 11-24 April 2014

Hasilnya antara lain adalah kontak dari Aceh, dari Medan, dari Jember, dan beberapa yang lainnya. Mereka tertarik dengan kegiatan "usaha" saya. Ada juga yang ingin membeli beberapa pasang indukan ayam hias untuk mereka kembangkan. Luar biasa kan?

bahkan foto saya pun ditampilkan ...
Tulisan di Tabloid Peluang Usaha  

Seandainya saya masih "muda" tentu berbagai respon tersebut akan saya sambut dengan suka cita. Terbuka kesempatan untuk memperluas kegiatan ini menjadi "lebih besar". Tetapi, seperti yang saya katakan di atas, kegiatan yang saya lakukan ini hanya sekedar "hiburan" untuk mengisi dan meanfaatkan ruang dan waktu yang saya miliki. Oleh sebab itu, kalau para sahabat berkunjung ke tempat saya, yaa...  hanya sebegitulah adanya.

Namun jangan dikira ... ini cukup luar biasa. Hanya dengan sekedar kegiatan, dan tidak perlu keluar rumah,. bahkan tidak perlu "menunggui toko atau kios", dalam seminggu ada saja pembeli yang datang. HP saya kadang cukup sibuk menerima panggilan atau SMS dari pelanggan. Walaupun, adakalanya dalam seminggu tidak ada satu pun pelanggan yang datang. Begitulah sifatnya "usaha" yang bidangnya untuk memenuhi kebutuhan sekunder.

Sahabat Saung Ayam Hias Bogor, barangkali itulah hebatnya peran sosial media yang ada saat ini yang dapat saya ceritakan kepada anda untuk sekedar berbagi pengalaman.

Sampai ketemu lagi pada tulisan berikutnya. 

Kunjungi juga :
https://www.facebook.com/abbijajasumarja 
https://www.facebook.com/pages/Saung-Ayam-Hias-Bogor/304007309635031?ref=hl